Nanti....
-
*Batin menanti*
*komulus cerah itu hadir*
*putih mengapas pembawa ria*
*arakan bersuling kuningan mega*
*mengacah litupan lazuardi dingin*
*sepenuh menghi...
12 tahun yang lalu
Seribu liku kehidupan... Seribu nukilan hayat... Kecantikan & mode... Warisan Jamu & khazanah herba... Kesihatan raga & sukma....
Kisah-kisah dongeng istana atau sejarah silam selalu mengisahkan tentang wanita berdarah bangsawan yang memiliki kecantikan terulung. Cantik, harum, berkulit halus dan bersih, adalah beberapa ciri-ciri yang sering digambarkan untuk kecantikan para puteri di istana diraja. Apa rahsia para puteri-puteri istana atau yang boleh kita ungkapkan sebagai turun temurun kebudayaan kita itu?
Dalam buku Herbal Indonesia Berkhasiat, Bukti Ilmiah dan Cara Racik keluaran Trubus mengungkap, ramuan semulajadi sudah digunakan oleh bangsa nusantara untuk kisehatan dan kecantikan sejak ratusan tahun silam. Yang tercatat, salah satunya adalah karya Serat Centhini (1814), yang sarat mengandungi ilmu ramuan-ramuan jamu.
Dalam buku tersebut diceritakan bahwa kebudayaan yang ditemukan mengenai cara hidup bangsa sejak dulu sudah menggunakan adunan rempah dan herba untuk menjaga kesihatan serta kecantikan. Yang paling banyak catatan mengenai penggunaan bahan semulajadi ini untuk kecantikan adalah kehidupan di istana keraton jawa, salah satunya dari Kerajaan Mataram, sekarang Yogyakarta pada tahun 1700an. Ditemui mengandungi kira-kira 3000 resepi pembuatan jamu.
Menurut sejarah catatan Taman Djamoe Indonesia milik PT Nyonya Meneer, jamu sudah menjadui sebahagian akar budaya sejak zaman kerajaan Hindu-Jawa. Prasasati Madhawapura dari zaman Majapahit telah mencatat tentang wujudnya bidang pembuat jamu, yang disebut Acaraki. Cara pembuatan jamu sudah terlukis pada dinding candi Hindu dan Buddha, seperti pada candi Borobudur, Prambanan, Penataran, dan Sukuh. Beberapa alat yang digunakan di waktu itu antaranya; lumpang, pipisan, dan ulesan untuk membuat dan mengadun jamu dan herba baik untuk kesihatan maupun kecantikan.
Beberapa perawatan kecantikan yang dipercayai untuk menjaga kecantikan para puteri antaranya adalah jamu, lulur (boreh), bedak dingin/sejuk, tapel, pilis. Jamu merupakan cara menjaga dan merawat kecantikan dari dalam tubuh. Cara pembuatannya dengan cara bahan herba direbus atau dirajang lalu diminum.
Sementara lulur, boreh, atau mangir, sebenarnya mempunyai fungsi serupa, "Mangir digunakan untuk mengangkat sel-sel kulit mati, supaya kulit baru terserlah dan cantik, sekaligus untuk memutih dan mencerah kulit. Biasanya dilakukan 2 minggu sekali," jelas Beauty Assistant di Taman Djamoe Indonesia. Bahan mangir berasal dari temu giring dan kunyit yang ditumbuk atau digiling, dibuat krem, lalu disapu di atas kulit dan digosok untuk membantu scrub sel kulit mati.
Lulur, umumnya terbuat dari serbuk kopi, lobak, bengkuang, teh hijau dan lain-lain. Sementara boreh, banyak diperbuat dari padi, gandum, dan tumbuhan lain. Tapel biasanya digunakan untuk wanita yang usai melahirkan untuk membantu kulit perut kembali padat, segar, dan sihat. Biasanya dibuat dari temu kunci, daun sirih, dan limau. Pilis juga bertujuan untuk membantu ibu habis melahirkan lebih segar. Biasanya campuran dari daun kencur dan daun belimbing buluh yang sudah dihaluskan ini dilarutkan dalam air dalam bentuk krem likat, kemudian disapu pada dahi. Fungsinya untuk mengubati rasa pening, membantu menghilangkan kedut pada dahi, serta menjernihkan pandangan mata.
Bedak sejuk biasa digunakan untuk membantu kulit merasa lebih nyaman, melindungi kulit dari efek sinar matahari, serta melindungi wajah. Dibuat dari beras, sari bengkuang, akar rumput teki, mawar, melati, dan pandan.
Kini, kekayaan kecantikan tradisional semakin berkembang. Bahkan ada yang diintegrasi pada sesi rawatan mempercantik diri dari budaya luar, seperti spa. Spa, atau spanus per aquam, artinya sihat dengan air. Berasal dari Roma. Digabungkan dengan tradisi nusantara, kini sehat dengan air itu dibuat dalam bentuk berendam dalam zat-zat yang dipercaya bisa mempercantik kulit sekaligus menenangkan minda. Contohnya, di Spa Srikaton Taman Djamoe Indonesia, Ungaran, Semarang. Setelah melakukan sesi pengurutan atau mangir, pelanggan akan diminta berendam di dalam bath tub berisi air hangat, rempah-rempah, dan bunga yang berguna untuk memberi nutrisi pada kulit, mengharumkan, serta menenangkan.
Menurut Taman Djamoe Indonesia, ada beberapa tanaman yang berkhasiat untuk kecantikan wanita. Di antaranya; Delima putih sebagai pelangsing tubuh, lidah buaya untuk penyubur rambut, serta daun mangkokan yang boleh digunakan sebagai hair tonic. Tumbuhan lain yang juga sering digunakan untuk kecantikan adalah kunyit, temulawak, kayu cendana, daun sirih, kemiri serta limau nipis.
Dicatat oleh Riesna Zasly di 7:16 PTG
Label: TAMPIL MENAWAN
0 ulasan:
Catat Ulasan